Mungkin sebagai pembaca yang berasal dari Indonesia akan protes dengan judul artikel ini, atau bahkan mungkin ada yang sependapat. Terlepas dari pro dan kontra yang beredar diantara kalangan desainer nusantara mengenai software desain apa yang paling banyak digunakan, tentu saja pernyataan di atas tidak sepenuhnya salah. Apa kira-kira alasannya? Mari kita simak penjelasannya sebagai berikut.
Dalam pembahasan kali ini kami garis bawahi bahwa ini dalam ruang lingkup internasional dan bukan nasional Indonesia saja atau bahkan lokal di masing-masing desa anda. Jadi no-offense dan tolong disikapi dengan bijak. Adal beberapa alasan mengapa CorelDraw bisa digolongkan menjadi software desain yang kurang populer jika dibandingkan dengan kolega sepantarannya.
1. Dominasi Industri
Salah satu alasan utamanya adalah dominansi dari Adobe Creative Suite yang telah merajai dunia industri desain grafis di dunia. Kebanyakan desainer grafis dan perusahaan telah menggunakan produk dari Adobe dalam jangka waktu yang lama. Dibandingkan dengan penggunaan CorelDraw tentunya umurnya kalah "tua" dengan produk Adobe. Hingga kini produk Adobe masih menjadi standart industri desain di dunia.
2. Marketing
Alasan lainnya adalah bisa jadi dari kekuatan marketing. Adobe telah memiliki jaringan marketing yang luas dengan anggaran yang berlimpah jika dibandingkan dengan Corel. Dimana dalam hal ini bisa diartikan bahwa kekuatan promosi dan periklanannya menjadi jauh lebih efektif dengan jangkauan lebih luas membuat produk Adobe menjadi lebih terkenal dibanding kompetitornya di mata para penggunanya.
3. Momok Kurva (Curve-Phobia)
Hal yang menjadi kendala Corel dalam meyakinkan penggunanya adalah karena momok kurva. Dimana software ini adalah berbasis kurva, sehingga mengharuskan penggunanya untuk mengetahui terlebih jauh tentang seluk beluk kurva dan penggunaannya. Banyak diantara pengguna awam atau pemula yang ogah untuk mempelajari penggunaan kurva dalam desain. Beberapa orang menyebut kurva dengan istilah vector, istilah yang hampir sama meskipun artinya berbeda sedikit.
4. Kekurangan Dukungan Pembaruan
CorelDraw mempunyai reputasi sebagai software dengan rilis pemutakhiran yang lambat dibanding kompetitornya. Pembaruan fitur-fitur baru sesegera mungkin dalam beberapa hal sangat diperlukan oleh pengguna yang telah membeli software dan tentunya sangat mengharapkan layanan yang lebih karena telah membayar. Bayangkan saja jika kita sudah rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit namun dikemudian hari malah tidak mendapatkan layanan dan dukungan. Serasa membeli kucing dalam karung bukan?
Meskipun begitu, sebagai catatan bahwa CorelDraw masih menjadi andalan bagi beberapa pengguna setianya. Pengguna setia tersebut rata-rata berasal dari kalangan industri kecil dan desainer independen yang lebih mementingkan harga yang lebih terjangkau. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa CorelDraw jarang digunakan di dunia industri desain yang "sebenarnya". Kalau di Indonesia bagaimana? Apakah kalian membeli softwarenya juga atau malah memasang versi bajakannya?
Yah, menurut mimin sih, meskipun pengguna CorelDraw di Indonesia atau bahkan di dunia lebih banyak, namun jika yang digunakan hanya software bajakannya, otomatis tidak masuk hitungan. Karena hasil survey tentunya mendapatkan data dari rata-rata penjualan resminya, yang bajakan tidak dihitung. Ibarat gunung es, yang beli resmi hanya sebagian kecil dan yang pakai bajakan lebih banyak. Bagaimana menurut kalian? silahkan baku hantam di kolom komentar.
0 Komentar