Corel vs Photoshop

Di hari yang cerah, tidak ada hujan tidak ada badai yang cethar membahana saya beraktifitas seperti biasanya. Melakukan rutinitas bekerja di sebuah perusahaan advertising di kota buaya. Kebetulan waktu itu sedang tidak ada pelanggan dan lumayan sepi. Tiba-tiba salah satu rekan kerja menghapiri saya. Dia bertanya dengan polosnya

"Cak, bagusan mana desain dengan software Corel atau Photoshop"

sumber : kelasdesain.com
Saya mengernyitkan dahi sebentar sambil menengok dia. Dalam hati saya berkata, bukankan dia sendiri juga tukang desain. Mengapa bertanya kepada saya? Ya mungkin dia ingin mengetahui preferensi saya dalam menggunakan software desain. Atau barangkali ingin tahu kefanatikan desainer terhadap software tertentu. Banyak memang rekan-rekan kami sesama tukang desain yang saling ejek dalam penguasaan software desain hanya karena lebih memilih software tertentu untuk menghasilkan karyanya. Barangkali anda pun pernah mengalaminya.

Tetapi bagi saya pribadi, saya tidak membatasi pengunaan software grafis apapun untuk menghasilkan karya saya. Tidak pula fanatik harus menggunakan software apa, selama bisa menghasilkan desain yang saya inginkan. Software itu semata-mata hanyalah alat bantu untuk menghasilkan sebuah karya.

Kemudian saya jawab saja dengan analogi sederhana. Umpamakan saja tukang, punya berbagai alat. Katakanlah palu, obeng, tang, gergaji dan lain sebagainya. Kalau ingin menancapkan paku ke kayu, bisa saja kita gunakan tang, pegangan gergaji atau bahkan wajan (kalau bolong jangan protes wwkwk). Namun alangkah baiknya jika mengunakan palu. Bisa saja memotong kayu pakai kampak atau gergaji. Tetapi bayangkan saja jika kita hendak memotong kayu dengan sudut siku-siku mengunakan kapak, apakah sesuai? apakah mudah? Anda jawab sendiri.

Sumber : gfycat.com
Sama halnya dengan penggunaan software Corel dan Photoshop. Software Corel lebih diutamakan untuk mengedit desain dengan format vector, sedangkan Photoshop lebih ke desain berbasis bitmap (ada yang menyebut pixel atau apalah). Bayangkan anda ingin membuat gambar manual berbasis vector dengan Photoshop. Bisa sih, tapi berapa banyak layer yang akan anda gunakan? berapa besar ukuran filenya nanti jika sudah jadi. Iya kalau komputer anda mutakhir dengan teknologi terkini. Lah kalau cuma komputer sekelas pentium 4 atau netbook sekelas Atom, ditinggal pacaran pun belum kelar tuh kerjaan. Begitu juga sebaliknya, ketika ingin mengedit foto dengan Corel, apakah bisa hasilnya semaksimal jika memakai Photoshop. Walaupun toh Corel juga menyediakan fitur tambahan untuk editting gambar berupa bitmap dengan software Corel Photo-Paint. Kalau editing foto dari CorelDraw saja, saya rasa bisa sampai berak darah.

Dari segi bahasa saja saya rasa sudah jelas. CorelDraw itu untuk drawing alias menggambar dengan goresan (vector). Corel Photo-Paint atau Photoshop itu untuk editing foto/bitmap. NB: Adobe juga mengeluarkan edisi pengelola vector yaitu Adobe Illustrator.

Diluar pro dan kontra tersebut, sebenarnya kedua software itu bisa bekerja berdampingan. Contohnya, hasil editing dari Photoshop nantinya dimasukkan ke Corel untuk ditambahkan elemen pedukung berupa gambar vector. Bisa juga sebaliknya, hasil karya dari Corel bisa dieksport menjadi gambar bitmap kemudian diedit/retouching di Photoshop. Untuk level ekstrim, bahkan saya pernah menemukan seseorang yang bisa membuat karya desain hanya dengan software Ms Paint atau Ms Excel. Ini bukan satire, videonya bisa anda temukan banyak di Youtube.



Sudah selayaknya kita akhiri perseteruan dua "rivalitas" software desain tersebut. Mereka bisa kita gunaka berdampingan tanpa harus saling menjelekkan. Tukang kayu pun menggunakan palu dan gergaji bersama-sama untuk membuat karyanya. Bukan pula keharusan mutlak menggunakan salah satu atau keduanya. Mengutip kata-kata bijak dari seorang seniman.
"Alat yang paling baik untuk menghasilkan karya adalah alat yang paling kau kuasai"

Posting Komentar

0 Komentar